Selamat dari Petaka Pesawat, Nicholas Saputra Lakoni Peran Traumatik Film "Tukar Takdir"

Nicholas Saputra
Sumber :
  • instagram

Lifestyle Uptodai - Setelah merilis official poster 1 yang menampilkan Nicholas Saputra, Marsha Timothy, dan Adhisty Zara, film drama petaka pesawat Tukar Takdir persembahan Starvision dan Cinesurya merilis official teaser trailer. Film arahan sutradara Mouly Surya ini merupakan adaptasi dari buku best seller karya Valiant Budi.

Sebelumnya, official poster 1 Tukar Takdir mendapat respons positif dan antusiasme tinggi. Warganet banyak yang penasaran saat Nicholas Saputra dan Marsha Timothy beradu peran dalam judul yang sama.

Selain itu, warganet juga banyak yang menanti peran Adhisty Zara di film ini. Pada official teaser trailer Tukar Takdir yang dirilis, kisah yang menarik sekaligus menegangkan pun disuguhkan. Penerbangan Jakarta Airways 79 hilang kontak.

Ketika ditemukan, Rawa (Nicholas Saputra) adalah satu-satunya penumpang yang selamat, membawa pulang luka-luka dan trauma. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.


Selain menjadi saksi dalam investigasi jatuhnya pesawat, Rawa juga menjadi penyambung duka maupun amarah putri tunggal dari pilot, Zahra (Adhisty Zara) dan istri dari salah satu penumpang, Dita (Marsha Timothy) yang mempertanyakan kenapa yang selamat bukan suaminya?

Official teaser trailer juga menunjukkan kedekatan Nicholas Saputra dengan Adhisty Zara. Terlihat Rawa memberikan penguatan pada Zahra, anak dari pilot pesawat Jakarta Airways 79.

Saat Rawa memeluk Zahra, dan Zahra bersandar pada Rawa, juga memberi petunjuk hubungan romansa yang terjalin di antara keduanya.

Namun, pada bagian akhir, Rawa juga terlihat memberikan perhatiannya pada Dita, yang suaminya menjadi korban di pesawat tersebut. Rawa mengusap air mata Dita ketika keduanya berdua di dalam mobil.

Menjadi produksi bersama Starvision dan Cinesurya, Tukar Takdir juga didukung oleh Legacy Pictures. Film ini diproduseri oleh di antaranya Chand Parwez Servia dan Rama Adi.


Selain Nicholas Saputra, Adhisty Zara, dan Marsha Timothy, film ini turut dibintangi di antaranya oleh Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Hannah Al Rashid, Teddy Syach, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Devi Permatasari, Ariyo Wahab, Roy Sungkono, Revaldo, Bagus Ade Saputra, dan Ayez Kassar.

Film Tukar Takdir juga akan membawa kisah yang sangat relevan dengan isu sosial masyarakat Indonesia.

Ketika saat ini juga banyak antusiasme orang yang ingin bepergian baik untuk berlibur maupun bekerja, sehingga pesawat low-cost carrier (LCC) menjadi pilihan, namun juga tidak sedikit yang mengeluhkan berbagai kekurangannya.

Film ini akan memberikan refleksi tentang apa yang terjadi di kehidupan sosial kita saat ini, secara spesifik lewat dunia penerbangan. Pesawat memang menjadi salah satu transportasi yang aman, namun perlu diingat bahwa musibah bisa menimpa siapa saja.


“Film Tukar Takdir akan menghadirkan kisah yang penuh luka, menegangkan, namun juga menyegarkan untuk perfilman Indonesia. Menghadirkan drama petaka pesawat yang masih jarang dieksplorasi oleh sineas kita," ujar produser Tukar Takdir Chand Parwez Servia.

"Mouly Surya dengan baik mampu menampilkan spektrum drama dalam sebuah insiden yang akan mengguncang batin kita, dan tentang bagaimana menyembuhkan trauma,” terang Chand Parwez.

“Setiap karakter di film Tukar Takdir membawa luka dan penyesalan yang berbeda. Namun, mereka merasa bisa mencegah tragedi, atau menanggung “takdir” orang yang seharusnya pergi," jelas sutradara film Tukar Takdir, Mouly Surya.

"Kami ingin menghadirkan sebuah potret emosional tentang beban yang tak terlihat," lanjut Mouly.


"Namun, di sisi lain juga ingin menghadirkan sebuah harapan di balik setiap duka kehilangan dan bagaimana sebagai manusia kita bisa saling
bertahan bersama-sama,”
tegas Mouly Surya.

Film Tukar Takdir sekaligus menjadi kolaborasi terbaru Mouly bersama Marsha Timothy setelah Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) dan kolaborasi Mouly dengan Nicholas setelah Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (2013).

Sementara itu, film ini sekaligus menandai kolaborasi kedua Mouly Surya dan Chand Parwez Servia pada tahun ini setelah Perang Kota.

“Setiap tokoh menyimpan cerita, namun semua terhubung oleh satu kenyataan pahit. Rawa, yang selamat dari tragedi petaka pesawat, bertemu dengan orang-orang yang harus kehilangan orang terdekat dan tercinta di hidup mereka. Penonton akan melihat bagaimana resiliensi yang dimiliki oleh para karakter yang kehilangan orang-orang terdekat mereka,” ujar Nicholas Saputra.